Wakaf SMP Islam Ibnu Umar

Hukum Nasyid

 


Hukum Nasyid

Pertanyaan:

Ustadz, apa hukum Nasyid?

(Bapak Irfan di Gresik)


Jawaban:

Fatwa Syaikh Jamil Zainu.

Beberapa nyanyian (semacam nasyid tanpa musik) yang diperbolehkan.

1. Nyanyian (nasyid) yang dilantunkan di hari raya.

Hal ini didasarkan pada hadits dimana Rasulullah suatu ketika beliau masuk tempat Aisyah, sedang di sisinya ada dua wanita yang sedangkan menabuh rebana, di saat umar melihat hal tersebut, beliau menghardiknya (melarangnya), kemudian Rasulullah bersabda, "Biarkan mereka wahai Abu Bakar, karena setiap kaum memiliki hari raya, dan hari raya kita adalah hari ini". (HR. Al-Bukhari)

2. Nyanyian di saat walimah pernikahan.

3. Nyanyian (nasyid) di saat bekerja yang mampu memberikan semangat kerja.

Hal ini seperti yang pernah dilakukan Rasulullah menirukan nasyidnya Abdullah bin Rawahah, ketika beliau memberikan semangat para shahabat yang sedang menggali parit pada perang Ahzab (Khandak).

اللهم لا عيش إلا عيش الآخرة … فاغفر للأنصار والمهاجرة

"Ya Allah tidak ada kehidupan kecuali kehidupan akhirat…, maka ampunilah orang-orang anshar dan muhajirin".

4. Nasyid-nasyid yang berisikan doroangan untuk beramal shalih.

(Taujihaatul islamiyah lil fardi wal mujtama’).

Allahu a’lam bishshowab..

Dijawab oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Musthofa Ahmada, Lc., MA.

Artikel: www.ibnuumar.or.id

Posting Komentar

0 Komentar