Wakaf SMP Islam Ibnu Umar

Uslub dalam Berdakwah

 

Uslub dalam Berdakwah


Pertanyaan:

Izin bertanya tentang makna uslub pada nasehat yang indah dibawah ini:

Kebenaran itu pahit, maka jangan kita tambah lagi kepahitannya dengan uslub kita (yang buruk).

Semoga الله تعالى menempatkan kita pada apa-apa yang dicintai & diridhoi-Nya.

jazakallohu khairan

(Teguh, Jakarta Utara)


Jawaban:

Dalam dakwah dikenal dengan 3 istilah:

1. Manhaj dakwah.
2. Uslub dakwah.
3. Wasilah/Sarana dakwah.


A. Manhaj Dakwah adalah:

Secara bahasa berarti: Jalan yang jelas dan tampak.

Secara istilah berarti: Garis-garis besar/metode/aturan-aturan yang jelas yang harus diikuti dalam melakukan kegiatan berdakwah untuk mencapai tujuannya.

Berbicara tentang manhaj dakwah berarti berbiacara tentang manhaj islam itu sendiri dalam membangun masyarakat, menuju masyarakat islami dan berbicara tentang cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menyampaikan risalah.

Contoh penggunakan kata manhaj dalam Islam:

1. Manhaj ekonomi dalam Islam.
2. Manhaj politik dalam Islam.
3. Manhaj pengadilan dalam Islam.

Maka manhaj dalam Islam, lebih bersifat taufiqiyah (berdasarkan dalil).

B. Uslub Dakwah.

Secara bahasa berarti: Jalan yang memanjang, seni, cara.
Secara istilah berarti: Cara mengungkapkan makna tertentu, untuk tujuan menjelaskan makna tersebut.

Ungkapan tersebut bisa berbentuk ucapan ataupun tulisan (pemilihan kata-kata yang tepat yang disesuaikan dengan lawan bicara).

Seperti ucapan al-Walin bin Mughiroh ketika mengomentari tentang Al-Qur'an yang memiliki uslub bahasa yang indah dan sempurna,

"Sunggah aku mendengar dari Muhammad ucapan yang bukan merupakan ucapan manusia, bukan pula jin, demi Allah, ucapan tersebut sungguh sangat manis, sangat lembut, di ujungnya berbuah dan dipangkalnya tanah yang subur, ia adalah perkataan yang senantiasa di atas/unggul dan tidak ada yang mampu mengungguli."

Contoh uslub dalam Al-Qur'an adalah sebagaimana dalam firman-Nya:

{ ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ} [النحل: 125]

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik...". 

Dalam ayat tersebut ada 3 bentuk uslub dalam berdakwah.

1. Perkataan yang penuh dengan hikmah (bijaksana).

2. Perkataan yang berisikan nasehat/peringatan.

3. Perkataan yang berisikan dialog/diskusi.


Uslub lemah lembut dalam firman-Nya:

{فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى (44)} [طه: 44]

"maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."

Uslub dengan membuat perumpamaan.

{ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا عَبْدًا مَمْلُوكًا لَا يَقْدِرُ عَلَى شَيْءٍ وَمَنْ رَزَقْنَاهُ مِنَّا رِزْقًا حَسَنًا فَهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ سِرًّا وَجَهْرًا هَلْ يَسْتَوُونَ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (75) } [النحل: 75، 76]

"Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama?"

Uslub bertanya.

{أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ (60) } [النمل: 60، 61]

"Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)".

Uslub kisah, dan lain-lain.

C. Wasilah Dakwah.

Secara bahasa: Sesuatu yang bisa mengantarkan kepada sesuatu yang lain.

Secara istilah: Barang-barang/alat-alat yang digunakan oleh dai dalam menerapkan manhaj dakwah, untuk tujuan tertentu.

Untuk alat-alat ini tentu dari zaman ke zaman akan mengalami perkembangan.

Contoh-contoh wasilah dalam dakwah.

1. Suri tauladan.
2. Sabar.
3. Mengajar.
4. Ceramah.
5. Masjid.
6. Surat-menyurat.
7. Buku-buku islami.
8. Diskusi.
9. Jihad.
10. Hijrah.
11. Yayasan.
12. Daurah.
13. HP.
14. Laptop.
15. TV & Radio.
16. Internet.
17. dan lain-lain

Allahu a'lam bishshowab.

Dijawab oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Musthofa Ahmada, Lc., MA.

Artikel: www.ibnuumar.or.id

Posting Komentar

0 Komentar