Penjelasan Apa Itu Ilmu Kalam
Pertanyaan:
Ustadz mohon penjelasan apa itu ilmu kalam? Apakah perumpamaan dalam dakwah juga ilmu kalam?
(Abu Aisyah, Riau)
Jawaban:
Ilmu kalam, muncul disebabkan karena adanya interaksi dan percampuran antara penduduk kota-kota yang ditaklukkan oleh islam dengan sebagian kaum muslimin. Dimana para penduduk kota tersebut telah memiliki keyakiyan dan agama yang kompleks. Di antara mereka adalah bangsa persia dan hindia. Demikian pula dengan raja-raja mereka yang sudah memiliki keyakinan dan cara berfikir dalam beragama. Di antara mereka ada yang masih mempertahankan keyakinan tersebut. Sehingga masuk islam hanya kamuflase saja, dan ada juga yang memeluk islam dengan kejujuran.
Kemudian terjadilah diskusi-diskusi dan perdebatan-perdebatan dengan keyakinan-keyakinan, agama-agama, dan filsafat-filsafat yunani yang telah ada sebelumnya. Sedangkan dari kalangan kaum muslimin, bukan dari kalangan ulama' yang memiliki ilmu tentang Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan bahkan cenderung terpengaruh oleh pola fikir beragama dengan penduduk setempat, yang hal tersebut menyebabkan mereka mengedepankan akal dari pada dalil Al-Qur'an dan Al-Hadits dalam berdebat, dan melemahkan lawan.
Di antara tokohnya adalah al-Ja’du bin Dirham, yang berkeyakinan bahwa Al-Qur'an adalah makhluk, penduduk surga tidak bisa melihat wajah Allah, Allah tidak memiliki sifat, dan lain-lain, yang semuanya hanya didasarkan pada akal fikiran saja.
Ilmu kalam, adalah satu ilmu yang memberikan kemampun dalam berdebat dan berdiskusi masalah-masalah aqidah, dengan menghadirkan alasan-alasan dan syubhat-syubhat (kerancauan berfikir) untuk melemahkan lawan.
Ada yang mendefinisakan, bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang dasar-dasar agama/aqidah dengan cara akal (didasarkan logika) dan cara-cara perdebatan (analogi-analogi).
Ini adalah pengertian dari ulama ahlu sunah wal jamaah.
Sedangkan pengertian menurut mereka tentu ilmu kalam adalah ilmu yang bermafaat bagi mereka.
Perbedaan antara ilmu kalam dengan ilmu tauhid dalam islam.
(ilmu kalam bukan dari islam).
1. Ilmu tauhid dasarnya adalah Al-Qur'an dan Al-Hadits, sedangkan ilmu kalam didasarkan kepada lafazh-lafazh mantiq, analogi-analogi yang menyelisihi dalil Al-Qur'an maupun As-Sunnah.(mendasarkan pada akal dalam memahami agama dari pada dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah).
2. Ilmu tauhid adalah bagian dari islam, sedangkan ilmu kalam bukan dari islam.
3. Ilmu tauhid berisikan kebenaran, ilmu kalam berisikan kebenaran dan kebatilan, dan didominasi kebatilan.
Cercaan sebagian ulama' terhadap ilmu kalam.
Imam Ahmad berkata, "Tidak akan pernah bahagia selamanya orang yang menggunakan ilmu kalam."
Imam Syafi'i berkata, "Hukumanku terhadap orang-orang yang menggunakan ilmu kalam adalah dipukul dengan batang pohon kurma, sendal, dan diarak di tengah-tengan masyarakat, sambil dikatakan, inilah balasan orang-orang yang meninggalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dan mengambil ilmu kalam."
Al-Baghowi berkata, "Ulama salaf sepakat larangan untuk berdebat tentang sifat-sifat Allah, dan larangan untuk mempelajari dan memperdalam ilmu kalam."
Imam Syafi'i juga berkata, "Sungguh seorang hamba diuji oleh Allah dengan larangan-larangan-Nya selain syirik lebih baik baginya dari pada ujian tentang ilmu kalam, dan sungguh aku telah mendapati dari para ahlul kalam yang mengucapkan dengan ucapan yang aku kira tidak layak seorang muslim mengucapkan perkataan tersebut."
Allahu a'lam bishshowab.
Refensi:
1. Syarah al-Hamawiyah, Abdurrahman as-Salma.
2. Mausu’ah Al-A’qodiyah.
Dijawab oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Musthofa Ahmada, Lc., MA.
Artikel: www.ibnuumar.or.id
0 Komentar