Wakaf SMP Islam Ibnu Umar

Hukum Berbuat Baik kepada Orang Lain Agar Membalas Kebaikan Kita

Hukum Berbuat Baik kepada Orang Lain Agar Membalas Kebaikan Kita

Pertanyaan:

Assalaamualaikum ustad.

Izin bertanya.

Kita tahu bahwa berbuat baik tanpa mengharapkan balasan adalah syarat ikhlas.

Tetapi bagaimana jika kita berbuat baik kepada keluarga dengan niat agar dia membalas kebaikan kita, sehingga tercipta hubungan silaturohmi yang lebih harmonis? Apakah hal tersebut mengurangi keikhlasan?

Salam

(Abu Aisyah, Riau)

Jawaban:

Allah berfirman,

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

"Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharapkan dari kalian balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih (sanjungan)." (QS. Al-Insan: 9)

Al-Imam Al-Qurthuby menjelaskan ayat tersebut, menjelaskan ucapan orang yang bershadaqah yang tidak mengharapkan kecuali ridha dan ramhat Allah semata. Mereka mengatakan kepada orang yang diberi shadaqah, "kami tidak menginginkan dari kalian balasan maupun sanjungan."

Ibnu Abbas menyebutkan, "Itulah niat mereka di dunia ini, saat mereka memberi makan orang lain."

Al-Qurthuby menambahkan, beliau berkata, "Bahwa ayat tersebut berlaku umum, mencakup seluruh siapa saja yang melakukan kebaikan apa saja (yang tidak mengharapkan balasan dan sanjungan dari orang lain)." (Tafsir Al-Qurthuby)

Dan yang juga harus difahami adalah, bahwa yang membuat hati manusia, satu dengan yang lainya, menjadi saling kasih sayang, saling melembutkan, hanyalah Allah semata.

Allah berfirman,

{... ۚ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ} [الأنفال : 62]

{وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [الأنفال : 63]

"Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Jikalau engkau menafkahkan seluruh (kekayaanmu) yang berada di bumi, maka niscaya engkau tidak akan dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allahlah telah mempersatukan hati." ( QS. Al-Anfaal: 62-63)

Maka, sikap yang benar adalah wajib meniatkan untuk mengharapkan pahala Allah saat berbuat baik kepada orang lain.

Jikalau ada tujuan agar terwujud keharmonisan antara keluarga, bisa dengan berdoa dan berwasilah/berperantara dengan amal kebaikan yang dilakukan terhadap kerabatnya.

Misal dengan lafadz, "Ya Allah, dengan kebaikan yang hamba lakukan untuk mencari ridha-Mu, maka hamba mohon agar Engkau lunakan dan satukan hati kami." dan sebagainya.

Allahu a'lam.

Dijawab oleh Ustadz Abu Abdirrahman Musthofa Ahmada, Lc., M.A.

Artikel: www.ibnuumar.or.id

Posting Komentar

0 Komentar